Trenggalek,PersatuanBangsa.com
Komisi IV DPRD Kabupaten trenggalek melaksanakan rapat kerja dengan OPD mitra dalam rangka persiapan kegiatan tahun 2022 dan perencanaan kegiatan tahun 2023 di ruang badan musyawarah DPRD Kabupaten Trenggalek. Rabu (02/03/2022)
Ketua komisi IV Sukarudin mengatakan,bahwa ada 3 OPD terkait yaitu, direktur rumah sakit,dinas kesehatan dan dinas pendidikan, untuk rumah sakit,terkait dengan parkir yang ada di rumah sakit dari tahun 2019,sampai sekarang tidak ada pendapatan.
“Kembali di pertanyakan dan di eksekutif ada rapat koordinasi dengan Bakauda dan Bapeda,akan meninjau (M.U.Y.U) antara pihak rumah sakit dengan pihak ketiga,dengan cara keluar dari M.U.Y.U. ,”ungkapnya
Dengan berbagai kajian, akan melibatkan lembaga independen,dan akan melakukan pertimbangan disisi lain khusus parkir,ada beberapa hal yang harus di perhatikan yaitu, master pennya, di lihat dan di rencana ulang.
“Sedangkan untuk parkir pegawai, dan karyawan parkir kendaraan bermontor,roda empat sedangkan untuk rumah sakit, dari bangunan yang baru dan masih proses,”ucapnya
Dengan perkiraan masih pertengahan bulan maret selesai.,dan itupun perlu alkes yang ada di dalam yang membutuhkan anggaran kurang lebih 150 Miliyar, maka yang harus di lakukan di tahun 2022 kurang lebih mampu mengisi alkes di rumah sakit yang baru.
“kurang lebih 50 sampai 75 Miliyar, kemampuannya dan sisanya akan di selesaikan di tahun 2023,dan terkait dengan gudang di rumah sakit, belum represetatip dan sementara ini yang di pakai ruang rawat inap, yang ada di pafiliun depan,”tandasnya
Sedangkan untuk dinas kesehatan, ada beberapa hal yang mengacu pada sisi keadilan pelayanan,dan puskesmas yang jauh dari kota ,agar prasarananya relatif bagus, di bandingkan dengan puskesmas yang dekat dengan kota.
Seperti kecamatan watulimo, untuk lahan ya habis,dan wajib di tahun 2023 ini untuk pengembangan di puskesmas watulimo ,di karenakan puskesmas watulimo ini jauh dari kota dan banyak pusat kegiatan masyarakat dan perlu di siapkan sarana yang memadai.
Adapun cara pengembangan sehingga kedepannya, dalam jangka panjang seperti puskesmas panggul ,yang sekarang menjadi rumah sakit dan masih dalam proses di tahun 2023,dan harus menyelesaikan terkait beberapa hal yang menjadi persyaratan rumah sakit ini boleh beroperasi masih ada beberapa hal yang harus di penuhi.
Sedangkan setatusnya masih puskesmas, dan harus ada perda,maka di tahun 2022, harus sudah di undang-undangkan perda puskesmas panggul,sedangkan di propemperda di tahun 2022 belum masuk.
Untuk dinas pendidikan,ada hal yang terkait dengan DAK, mendapatkan anggaran kurang lebih sekitar 73 Miliyar, dan belum di anggarkan pendampinganya, dan butuh pendamping sekitar 488 juta.
“Adapun anggaran ini,untuk fasilitator pendampingan kegiatan AKD, agar sesuai dengan harapan dan aturan, adapun terkait dengan anggaran, dengan serius dan mencari jalan keluar,”tegasnya
Sedangkan harus melalui perubahan APBD, dan tahapan yang harus segera di mulai ,dan akan menfasilitasi anggaran di sekertariat di dinas pendidikan pemuda dan olahraga.
“Adapun kegiatan DAK yang di maksud mendapat anggaran, salah satu syarat aset tanah, setatus aset tanah SD, yang akan mendapatkan bangunan yang 33 setatusnya belum milik sendiri, masih milik desa. dan yang 3 tanah DD, dan yang 2 milik perhutani, yang bersetatus tanah Pemda,”tuturnya
Harus di dorong agar pemda menyelesaikan hal yang di maksud dan jika harus di eksekusi,harus ada jalan keluar, dan ada dua bentuk fisik dan TIK. adapun untuk hibah BOSDA Madin di tahun 2022 sangat memperihatinkan.
“Sedangkan di tahun kemarin APBD sekitar 3 Miliyar dan dari provinsi sekitar 4 Miliyar dan di tahun 2022, ini dari provinsi,hanya sekitar 1 Miliyar dan dari APBD cuman sekitar 86200ribu rupiyah,”imbuhnya
Untuk pengolahan limbah medis, seluruh kegiatan yang ada di rumah sakit ,Puskesmas dan klinik atau dokter praktek pribadi,dan lainya. semua limbahnya kerjasama oleh pihak ketiga, yang perusahaan itu di luar kabupaten trenggalek.
“Disisi lain ada pendapatan untuk PAD, kita dengan harapan ,rumah sakit dan pukesmas tidak jauh-jauh keluar kota dengan pihak ketiga,dan bisa mewujudkan pengolahan medis sendiri di trenggalek,”tutupnya (Ag/Nov)