Bupati Muhamad Nur Arifin mendukung aksi rencana dan strategi percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Trenggalek

Trenggalek,PersatuanBangsa.com
Berdasarkan data dari BKKBN, angka prevalensi stunting Provinsi Jawa Timur, berada di angka 23,5% atau sedikit di bawah nasional yaitu,24,4%. Sementara untuk Kabupaten Trenggalek saat ini berada di angka 18,1%. Hal itu disampaikan saat sosialisasi rencana aksi nasional percepatan penurunan angka stunting Indonesia (RAN PASTI) Provinsi Jawa Timur di Vasa Hotel Surabaya. Rabu (02/03/2022)

“Menurut Kepala BKKBN Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo meskipun Jatim berada di bawah nasional, namun ada beberapa kabupaten yang angka prevalensi stunting-nya masih tinggi atau di atas 30%. Sehingga diperlukan upaya untuk dapat menurunkan kesenjangan yang ada,”ucapnya

Di Kabupaten Trenggalek sendiri upaya penurunan angka stunting dilakukan dengan mengintervensi melalui tiga layer, yaitu skala lingkungan, keluarga, dan yang terkecil adalah level individu. Terbukti selama dua tahun terakhir terjadi penurunan angka prevalensi stunting dari yang awalnya 36% hingga saat ini menjadi 18,1%.

“Di level lingkungan, Pemkab Trenggalek memiliki program Adipura Desa yang memacu setiap desa untuk meningkatkan kualitas lingkungan masing-masing,Hal itu, menurut Bupati Nur Arifin, menjadi faktor fundamental karena stunting juga ditentukan oleh lingkungan,”ungkapnya

Kemudian di lingkup keluarga Pemkab Trenggalek memiliki program yang sehat yang beruntung. Yaitu bagi keluarga yang mau hidup sehat dengan memenuhi indikator keluarga sehat akan diberikan insentif untuk menunjang peningkatan gizi dalam keluarga tersebut.

“Dengan menggeser dana promotif preventif yang selama ini biasanya kita bikin sosialisasi, pertemuan,dan untuk acara seremonial,ini kita geser untuk berikan insentif kepada keluarga tersebut sehingga harapannya indeks keluarga sehat di Trenggalek juga bertambah,”imbuhnya

Sedangkan untuk lingkup terkecil yaitu, individu adalah dengan melakukan pendampingan,Di Trenggalek sendiri terdapat sekitar 1,689 dan bisa terus bertambah seiring terbentuknya kader perempuan dari program Sepeda Keren. Termasuk juga mendorong adanya kader digital yang memanfaatkan teknologi informasi melalui media sosial.

“Memang ini jangka panjang, tapi kita percaya kalau kita istiqomah, target bahwa tahun 2045 kita menjadi Indonesia emas ini semoga bisa terjadi dengan investasi yang kita lakukan hari ini,” tuturnya (Ag/Nov)

Pos terkait