Trenggalek – PersatuanBangsa,com
Rencana pembangunan Sekolah Rakyat gratis di pegunungan Trenggalek menuai beragam respons. Salah satu pertanyaan yang muncul adalah mengapa pemerintah memilih kawasan Agrowisata Dilem Wilis, Kecamatan Bendungan, sebagai lokasi. Sementara itu di Kecamatan Watulimo terdapat bangunan Rusunawa Prigi yang kini mangkrak. Rabu (28/5/25)
Sejumlah warga berpendapat bahwa pemerintah sebaiknya memanfaatkan aset yang sudah ada. Diantaranya bangunan Rusunawa Prigi yang dibangun dengan APBN dan kini terbengkalai. Langkah ini dinilai lebih efisien daripada membangun gedung baru di daerah terpencil.
Ketua DPRD Trenggalek Doding Rahmadi, menyatakan bahwa, pemanfaatan Rusunawa Prigi sebagai lokasi Sekolah Rakyat masih terkendala status dan fungsi awal bangunan tersebut.
“Kementerian PUPR bangun Rusunawa Prigi itu untuk relokasi warga Kampung Baru, yang dulunya menempati lahan aset pemerintah daerah. Hingga saat ini, warga Kampung Baru belum bersedia pindah ke rusunawa tersebut. Jadi, sebelum ada penyelesaian terkait hal itu, rusunawa belum bisa di alihfungsikan,” terangnya
Meskipun terlihat tidak terpakai, bangunan Rusunawa Prigi secara legal diperuntukkan sebagai hunian warga, bukan sebagai fasilitas pendidikan. Selain itu, pemanfaatan aset pemerintah memerlukan prosedur dan persetujuan dari berbagai instansi. Artinya, perubahan peruntukannya tidak bisa dilakukan sembarangan.
“Jika kita paksakan menjadi sekolah tanpa status yang jelas, hal ini justru berpotensi menimbulkan permasalahan di kemudian hari. Jadi, ini bukan masalah tidak mau memanfaatkan, tetapi memang ada prosedur yang harus kita lalui,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Trenggalek memilih untuk fokus membangun gedung baru di kawasan Dilem Wilis. Langkah ini sekaligus mendukung rencana pengembangan wilayah pegunungan yang selama ini minim fasilitas pendidikan.
Sekolah Rakyat ini direncanakan akan beroperasi secara gratis dengan pembiayaan dari APBN, dan pada tahap awal akan membuka tiga rombel jenjang SMP dan empat rombel jenjang SMA.
Kawasan Dilem Wilis dipilih karena selain memiliki lahan yang lebih luas, lokasinya juga akan dikembangkan menjadi pusat pendidikan terpadu. Rencananya, di Dilem Wilis juga akan berdiri kampus cabang UIN Sunan Ampel Surabaya.
“Saat ini, Kecamatan Bendungan menjadi prioritas dalam pengembangan sektor pendidikan. Nantinya, anak-anak dapat bersekolah sambil belajar melestarikan alam,” jelasnya
Jika pembangunan hanya terpusat di perkotaan,maka pengembangan wilayah akan menjadi tidak seimbang.
(Ag)