Magetan, PersatuanBangsa.com Satgas Gunung Lawu melaksanakan Apel Siaga di lapangan pos pendakian Cemoro Sewu Magetan pada minggu (20/03/2022).
Hal ini sebagai upaya menjaga Gunung Lawu agar tetap lestari dan juga untuk kepentingan pencegahan agar tidak dirusak atau digunakan untuk hal hal negatif khususnya oleh kelompok radikal teror.
Satgas ini dibentuk oleh sejumlah relawan dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Gunung Lawu di Jatim dan Jateng, serta di didukung oleh Perhutani KPH Lawu Ds.
Asper BKPH Lawu Selatan, Puguh Yudhi saat memimpin Apel menyatakan Gunung Lawu sebagai anugrah Tuhan Yang Maha Esa telah banyak memberi manfaat bagi kita. Di antaranya dalam aspek ekonomi, sumber air dan pangan, tempat keanekaragaman hayati ataupun wisata pendakian.
Dengan demikian sudah semestinya menjadi kewajiban bagi kita untuk menjaga gunung lawu dan kawasan hutan agar senantiasa lestari dan terjaga ekosistemnya.
“Boleh saja kita sebagai masyarakat mengambil manfaat dari kawasan gunung lawu namun jangan sampai merusak, mengeksploitasi SDA secara berlebihan atau bagi pendaki apatis tanpa peduli terhadap kelestarian alam” kata Puguh.
Selain berfungsi sebagai sarana konsolidasi dan soliditas Apel Satgas Gunung Lawu yang dilaksanakan, menurut Puguh sebagai wujud komitmen untuk menjaga agar pegunungan lawu ini terus lestari dan memberi manfaat bagi masyarakat.
“Pada Apel Satgas ini juga menghadirkan ustad Joko Trihermanto alias ustad Jakc Harun Mantan Narapida Teroris Asal Jateng untuk turut mengedukasi dan berbagi pengalaman bagaimana Gunung dapat dimanfaatkan kelompok radikal terorisme” jelas Puguh.
Sementara itu kepada peserta Apel Siaga Satgas Gunung Lawu, ustad Joko Trihermanto alias Jack Harun memberikan pengetahuan dan berbagi pengalaman tentang potensi gunung yang digunakan oleh kelompok radikal atau ektremisme.
Jack Harun membagikan kisah dimana ia bergabung di kelompok Jamaah Islamiyah (JI) dan merupakan tokoh Bom Bali dan sangat dekat dengan Dr Azahari.
Hal itu membuatnya akhirnya tertangkap dan menjalani hukuman sebagai narapida teroris, namun setelah bebas ia menyadari bahwa apa yang selama ini dijalani adalah keliru. Dan kini ustad Jack Harun sangat aktif dalam mengedukasi masyarakat agar jangan sampai terpapar atau terjerumus dalam paham radikalisme / terorisme.
Selama bergabung dengan kelompok JI, Jack Harun punya pengalaman sering melakukan pelatihan (i’dad) dengan mendaki Gunung. Gunung memang relatif menjadi tempat aman untuk berlatih fisik kelompok radikal. Oleh karena itu ia berpesan kepada anggota Satgas gunung lawu untuk mewaspadai itu semua.
“Waspadai identitas, ciri fisik dan prilaku ataupun barang bawaan mereka” jelas Jack Harun.
Salah satu peserta Apel, Sastro Suji yang juga ketua DPC PLMDH KPH Lawu Ds menyatakan sangat mengapresiasi materi yang diberikan oleh Ustad Jack Harun karena merupakan pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah di dapat.
“ini sangat bermanfaat dan kami jadi tahu bagaimana hutan atau gunung ternyata rawan karena dapat gunakan oleh kelompok radikal melakukan pelatihan fisik dan lainnya” terang Sastro.(AR)