Jakarta – PersatuanBangsa.com
PT Cipta Niaga yang merupakan cikal bakal berdirinya PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PT PPI Persero) mengadakan Reuni Akbar se Indonesia yang dilaksanakan di Hotel Mercure Kotatua Jakarta, Minggu (27/11/2022).
Reuni Akbar yang diselenggarakan di Hotel Mercure tersebut dihadiri oleh para alumni yang pernah bekerja di PT Cipta Niaga, dengan mengangkat tema: “Dengan Semangat Silaturahmi, Kita Tingkatkan Rasa Syukur dan Jiwa Besar guna Mencapai Kesempurnaan serta Kebahagiaan Hidup Lahir dan Batin.
Robert Tambunan selaku penggagas dan ketua pelaksana acara tersebut mengatakan bahwa peserta reuni ini dihadiri oleh alumni yang pernah bekerja di PT. Cipta Niaga di seluruh Indonesia.
“Dengan rasa syukur dan gembira para alumni PT. Cipta Niaga hadir untuk mengikuti acara ini, sekaligus untuk sebagai ajang silaturahmi yang dulu pernah bekerja bersama-sama dan usia lanjut bukan halangan mereka untuk menghadiri acara ini,” ungkap Robert.
Selanjutnya Robert mengatakan bahwa kegiatan seperti ini diharapkan dapat dilakukan setiap tahun agar jalinan silaturahmi bisa terjaga sehingga rekan-rekan yang dulu pernah berkarya dan bekerja di PT. Cipta Niaga bisa saling mensupport satu sama lain.
Sementara itu, Rimpit Gyono yang dulu pernah menjabat sebagai Direksi PT. Cipta Niaga menjelaskan kisah awal berdirinya PT Cipta Niaga yang awal berdiri hingga melebur menjadi satu menjadi PT PPI (Persero), dengan penuh antusias bagaimana awal karirnya sebagai orang yang dipercayakan menangani Pabrik Pupuk Asia di Aceh.
“Saya dulu pernah menangani pabrik pupuk di Aceh, ketika dipanggil oleh Sekjen Departemen Perdagangan waktu itu untuk menggeluti dunia niaga di PT Cipta Niaga, cukup lama sekitar 11 tahun yaitu sejak tahun 1991 hingga Oktober 2002. Meski kedatangannya dicurigai oleh kawan-kawan di tempat baru, tapi saya tidak memperdulikannya,” kata Rimpit Gyono.
Menurut Gyono di saat resesi ekonomi tahun 1998 melanda Indonesia, justru bagi PT Cipta Niaga di bawah kepemimpinnya waktu itu justru mengalami keberuntungan dan kemajuan yang pesat dengan banyaknya permintaan kepada perusahaan untuk menangani niaga di seluruh Indonesia dan PT Cipta Niaga menjadi perusahaan yang besar.
“PT Cipta Niaga di tahun 1998 saat resesi ekonomi di Indonesia, justru berkembang sangat pesat, hingga tahun 2002 PT Cipta Niaga dilebur menjadi satu dengan beberapa perusahaan niaga lain dengan merubah nama menjadi PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PT.PPI Persero) dan Robert Tambunan mewikili Cipta Niaga menjabat salah satu Direkturnya, dan setelah Robert pensiun di PT PPI, tetap beliau dikaryakan sebagai lowyer di perusahaan tersebut,” jelas Gyono.
Robert Tambunan yang kini masih dipercayakan sebagai legal konsultan di PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) dan selaku penyelenggara reuni ini juga mengatakan, “Reuni PT Cipta Niaga ini diselenggarakan karena kerinduan teman-teman semasa masih aktif dan mencoba mengumpulkan teman-teman dari seluruh Indonesia.
Robert Tambunan merasa bangga bertemu teman-teman yang sudah berusia 89 tahun bahkan akan hadir dulu selaku direksi sudah berusia 90 tahun.
Di sisi lain General Manager Hotel Mercure, Pulus Daniel Karim menuturkan bahwa sangat mendukung diadakannya kegiatan reuni akbar semacam ini, terutamanya untuk memahami tentang konsep lingkungan, kebersihan dan keamanan merupakan hal pokok yang menjadi konsennya dengan konsep tidak menggunakan plastik merupakan program yang bukan main-main ia terapkan di Hotel Mercure.
“Hotel Mercure sangat mendukung program pemerintah untuk tidak menggunakan plastik dan Hotel Mercure sangat mendukung apabila komunitas kebudayaan yang memiliki keunikan tradisional bisa ditampilkan di hotel ini termasuk produk-produk UMKM yang memiliki kelas dan berkualitas bisa dihadirkan di hotel ini juga,” ungkap Paulus.
Paulus berharap, melalui kegiatan yang digagas Robert Tambunan hari ini ke depannya bisa kembali diadakan dengan mengadakan kegiatan diskusi dengan stakholder baik dari pihak pemerintah, komunitas dan media maka akan ada keseimbangan dalam menata kotatua sebagai milik bersama.
“Saya berharap dengan kegiatan Pak Robert semacam ini bisa dilakukan kembali di Hotel Mercure dan bisa diadakan kegiatan diskusi bersama dengan pemerintah, komunitas maupun media yang tergabung di Pokja Wartawan Kotatua untuk membahas kotatua yang aman dan nyaman, sehingga kotatua bebas dari orang-orang berlakuan yang tidak benar,”tutupnya
(Johan Sopaheluwakan).