Jimu Guna Badra Resmikan Sumur Majapahit

Jakarta – PersatuanBangsa.com
Air adalah salah satu sumber kehidupan yang dibutuhkan manusia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mulai dari minum, memasak, mencuci, mengairi sawah, kebun dan lain-lain. Rabu (07/12/2022)

Masyarakat Indonesia sejak masa lampau biasa mendapat sumber air salah satunya dengan cara mencari sumber mata air di dalam tanah.

Maka menggali sumur menjadi hal yang populer dalam kehidupan masyarakat tradisional. Sumur merupakan sebuah sumber mata air yang sudah digali. Selain sumber air ada juga sumur minyak atau gas.

Yang hendak kita bahas adalah sumur yang berisi air.

Sebuah sumur tradisional biasanya berbentuk lingkaran yang besar dengan cara digali dan diberi tembok membulat. Untuk pengambilan air dengan cara ditimba atau dikerek dengan sebuah ember.

Ada pula yang memakai mesin pompa tenaga listrik. Sumur-sumur modern terutama di daerah perkotaan, biasanya kecil dan hanya sebesar pipa paralon.

Berbicara tentang sumur berarti kita berbicara tentang air, filosofinya bahwa air adalah sumber kehidupan.

Di atas tanah seluas 10.000 m2 atau 1 hektar yang merupakan Lokasi Keraton Majapahit di Trowulan yang kini adalah daerah Mojokerto, Jawa Timur, tepatnya pada pukul 09.00 WIB hingga selesai.

Jimu Guna Badra membuat ritual di Keraton Trowulan tersebut guna mengaktifkan kembali sumur tua. Kemudian ke depannya sumber air itu akan dikelola yang dapat dimanfaatkan warga sekitarnya untuk menopang kehidupan sehari-hari.

Ritual yang dilakukan Jimu Guna Badra tersebut merupakan acara peresmian kembali diaktifkan Sumur Majapahit.

Catatan sejarah Kerajaan Majapahit mengisahkan bahwa kerajaan tersebut mengalami masa kegemilangan kerajaan di bawah kepemimpinan Pemerintahan Majapahit (1350-1389) terletak di Trowulan, Jawa Timur.

Pujangga legendaris Majapahit, Mpu Prapanca meriwayatkan prosa-prosa romantisme tentang Kerajaan Majapahit. Kitab Negarakertagama (1365) menuturkan silsilah silsilah para raja pendahulu Majapahit.

Banyak literatur menyebut Situs Trowulan merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Majapahit. Oleh sebab itu ritual peresmian sumur Majapahit di Trowulan saat kini, yang dilakukan oleh Jimu Guna Badra merupakan upaya monumental dalam rangka menghidupkan dan menunjukkan kebesaran Kerajaan Majapahit di masa lalu dalam kekinian merupakan suatu hal yang sangat miris jika tidak dilakukan.

Kebesaran Kerajaan Majapahit dengan rekam jejak sejarahnya harus menjadi kebanggan negeri ini.

Maka tepatlah seorang Jimu Guna Badra sosok yang tidak melupakan nilai-nilai sejarah dan budaya adi luhung negeri ini.

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai Sejarah, sebagaimana yang diajarkan The Founding Father, Bung Karno: Jas Merah, Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah.
(Johan Sopaheluwakan)

Pos terkait