Tulungagung, PersatuanBangsa.com
Dalam rangka memperingati Hari Permukiman Nasional (Hapernas) , Pemda Tulungagung melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) gelar “Perkim Expo” dilaksanakan di GOR Lembu Peteng Tulungagung, sekaligus dalam rangka peringatan HUT ke 79 RI, pada Kamis sampai dengan Sabtu (22/8, 23/8, 24/8).
Acara yang dibuka oleh Drs. Tri Hariadi, M.Si, selaku Sekretaris Daerah dengan didampingi Kepala Disperkim Tulungagung, Anang Pratistianto, ST.,M.Si, jga dihadiri oleh Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jawa Timur, Ketua DPRD Tulungagung bersama Perwakilan Forkopimda lainnya dan DPD APERSI Korwil Kediri, turut hadir Jajaran Pimpinan Perbankan se Kabupaten Tulungagung, Jajaran Akademisi Universitas Bhinneka dan Universitas Tulungagung, SMKN 3 Boyolangu, SMKN 1 Pagerwojo, serta Kepala Perangkat Daerah terkait serta pengunjung Perkim Expo.
Dalam laporannya, Anang Pratistianto, ST, M.Si Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman menjelaskan, selain pameran perumahan, kegiatan tersebut juga digelar lomba desain, lomba fotografi yang bertema rumah khas Tulungagung gaya mataraman, diawali dengan penampilan seni tari Reog Kendang khas Tulungagung dan di rangkai dengan pementasan seni tari khas Tulungagung lainnya.
“Peringatan Hari Perumahan Nasional (HAPERNAS) dilaksanakan setiap tanggal 25 Agustus,” jelasnya.
Menurutnya kegiatan ini dilatar belakangi dari pelaksanaan Kongres Perumahan Rakyat Sehat yang dibuka oleh Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia, Mohammad Hatta pada tanggal 25 Agustus sampai 30 Agustus 1950 dan ditetapkan melalui Keppres RI Nomor 22 Tahun 2008 Tentang Hari Perumahan Nasional.
“Dasar pelaksanaannya kegiatan adalah Undang – Undang Nomor 1 terkait masalah perumahan permukiman, Keppres Nomor 22 Tahun 2008 tentang Hari Perumahan Nasional dan Perda Kabupaten Tulungagung Nomor 10 Tahun 2003 tentang APBD Tahun 2024, kegiatan dibiayai APBD 2024,” ucapnya.
Diterangkan Anang, akrab disapanya, tema Perumnas tahun 2024 adalah “Mewujudkan Hunian Layak Untuk Semua” dan sub tema “Kerja Bersama Tuntaskan Backlog Rumah”.
Tujuan kegiatan untuk menyampaikan informasi dan fasilitasi kepada masyarakat terkait. Dan sebagai upaya pengembangan perumahan dalam menyediakan rumah untuk masyarakat di kabupaten Tulungagung,” terangnya.
Lanjut Anang, pelaksanaan program perumahan di Tulungagung berkaitan perumahan yang telah terbangun mulai tahun 1993 sampai dengan 2024 sebanyak 140 perumahan. Perbaikan rumah tidak layak huni dari 2011 sampai 2024 sebanyak 12.769.000 rumah.
“Data backlog sekarang sampai dengan 2024 yaitu 91427 ribu KK dan kita ada Rusun untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yaitu di Ringinpitu,” pungkasnya.
Peringatan Hari Perumahan Nasional di kabupaten Tulungagung menggelar kegiatan Perkim Expo dengan menampilkan 65 stand pameran perumahan oleh APERSI, perbankan, OPD terkait yaitu Dinkes, DLH, PDAM, dispendukcapil, disperindag, kecamatan Gondang, Dekranasda, lembaga pendidikan SMKN 3 Boyolangu dan SMKN Pagerwojo serta akademisi yaitu Universitas Bhinneka PGRI, bazar UMKM kerajinan dan makanan khas Tulungagung.
“Selain itu juga mengadakan beberapa lomba yaitu lomba desain rumah khas Tulungagung, lomba fotografi rumah heritage gaya Mataraman serta lomba mewarnai untuk anak TK,” tandasnya.
Sementara itu, Sekdakab Tulungagung Drs. Tri Hariadi, M.Si, menyampaikan, Hari Perumahan Nasional (HAPERNAS) yang diperingati setiap tanggal 25 Agustus, merupakan momentum paling penting bagi kita untuk merenungkan pencapaian, tantangan serta langkah kedepan dalam mewujudkan hunian layak bagi seluruh masyarakat.
“Melihat tema HAPERNAS tahun 2024 ini adalah “Mewujudkan Hunian Layak Untuk Semua” tema ini menekankan pentingnya penyediaan perumahan yang layak terjangkau dan ramah lingkungan bagi seluruh lapisan masyarakat,” ungkapnya.
“Sehubungan dengan tema tersebut, kabupaten Tulungagung masih memiliki persoalan yang sangat besar terkait angka backlog,” imbuhnya.
Selain itu, persoalan legalitas tanah, regulasi yang komplek serta keterbatasan akses masyarakat berpenghasilan rendah terhadap pembiayaan perumahan juga menjadi faktor penghambat penyediaan rumah layak huni.
Menyikapi kondisi tersebut pemerintah kabupaten Tulungagung telah melakukan beberapa langkah strategis, seperti peningkatan kualitas rumah tidak layak huni sampai dengan tahun 2024 sebanyak 12789 unit.
Penyediaan Rusunawa sebanyak 112 unit hunian progam sejuta rumah fasilitas Likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP), pemberian insentif bagi pengembang yang membangun perumahan untuk MBR dalam bentuk kemudahan perijinan. dan terakhir sosialisasi kepada masyarakat mengenai rumah layak huni”, terangnya.
Disamping pemerintah, peran swasta dalam penyediaan rumah layak huni di kabupaten Tulungagung tidak kalah penting, salah satunya melalui keterlibatan para pengembang perumahan yang tergabung dalam asosiasi pengembang perumahan dan pemukiman seluruh Indonesia (APERSI)
Dalam pembangunan perumahan sampai dengan tahun 2024 tercatat sejumlah 140 perumahan dan siap huni,” yang terbangun di tahun 2024 sejumlah 1080 unit.
Dengan keterlibatan pengembang perumahan, maka penyediaan rumah layak huni dapat dilakukan secara efektif dan efisien. selain pengembanh perumahan, juga turut serta dalam upaya penyediaan rumah layak huni melalui kredit ringan perumahan rakyat (KRPR).
Pada intinya keberhasilan penyediaan rumah layak huni sekaligus penuntasan Backlog di kabupaten Tulungagung sangat tergantung pada sinergitas antara pemerintah daerah, pengembang perumahan, perbankan dan masyarakat,” tutupnya.
(Jk)