Kemenhan dan Shyam VNL Gelar Demonstrasi Teknologi RF-Cyber di Jakarta, Dihadiri TNI, Polri, dan BIN

Jakarta, PersatuanBangsa.com
Kementerian Pertahanan Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan (Ditjen Pothan) bekerja sama dengan Shyam VNL Private Limited (India) menggelar demonstrasi langsung produk Mobile RF-Cyber Intelligence Solutions dan Secure Mobile Broadband Communication Systems di Best Western Hotel, Mangga Dua, Jakarta Pusat, Senin (22/9/2025).

Kegiatan ini menjadi sorotan penting dalam bidang pertahanan dan keamanan karena menghadirkan inovasi teknologi mutakhir yang berpotensi memperkuat sistem keamanan nasional di tengah meningkatnya ancaman siber dan komunikasi.

Acara dimulai pukul 08.30 WIB hingga 13.00 WIB, dengan agenda utama memperkenalkan rangkaian solusi intelijen bergerak (mobile intelligence) dan sistem komunikasi broadband lapangan. Teknologi tersebut dikembangkan untuk mendukung operasional militer, pertahanan sipil, serta lembaga keamanan nasional.

Undangan resmi kegiatan ini dikeluarkan oleh Dirjen Pothan Kemhan RI Brigjen TNI Heri Prihadi, dengan arahan agar pejabat terkait menghadirkan perwakilan setingkat Eselon III atau Kolonel guna menyaksikan langsung demonstrasi produk.

Dari sisi kehadiran, acara ini mendapat perhatian besar dari pejabat tinggi pertahanan dan keamanan. Sejumlah tokoh strategis dari Kemhan RI, Mabes TNI, Polri, BIN, BSSN, hingga akademisi dan direksi industri pertahanan strategis nasional turut serta dalam forum ini.

Dari jajaran Kementerian Pertahanan, hadir Dirjen Strahan, Dirjen Pothan, Karo Infostan Setjen Kemhan, Kapus Alpalhankam Baloghan, hingga Kapusdatin Kemhan. Kehadiran mereka memperlihatkan tingginya minat pemerintah terhadap teknologi ini.

Dari unsur lembaga negara, tampak Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), serta perwakilan Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) ikut menyaksikan demonstrasi. Hal ini menegaskan relevansi teknologi RF-Cyber dalam mendukung keamanan nasional.

Dari kalangan TNI, hadir Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau), serta Asisten Operasi dan Logistik Panglima TNI. Para pejabat sahli bidang teknologi, siber, dan polkamnas juga terlihat mengikuti acara.

Dari kepolisian, tampak Komandan Korps Brimob Polri, Kepala Pusinfokom Polri, Kepala Pussiber Polri, serta pejabat Divisi Komunikasi & IT Polri. Kehadiran unsur Polri menegaskan pentingnya teknologi ini dalam mendukung penegakan hukum dan pengamanan dalam negeri.

Tidak hanya dari kalangan pemerintah dan aparat, Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) juga hadir bersama jajaran direksi industri pertahanan strategis nasional, termasuk PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, PT PAL, PT LEN Industri, PT Dahana, dan PT INTI.

Brig Ajoy Mukherjee (Retd), Senior Strategic Advisor Shyam VNL, dalam sambutannya menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah perusahaan India tersebut untuk memperkenalkan solusi RF-Cyber Intelligence terbaru kepada pemerintah Indonesia.

“Kami menghadirkan teknologi intelijen bergerak yang dapat meningkatkan keamanan siber, mendeteksi ancaman komunikasi, serta menghadirkan sistem broadband lapangan yang efektif digunakan baik oleh militer maupun instansi pertahanan lainnya,” ujar Mukherjee.

Beberapa teknologi unggulan yang diperkenalkan antara lain EPMPDS (Entry Point Mobile Phone Detection System), yang mampu mendeteksi perangkat berbasis SIM, e-SIM, hingga dual SIM saat melintasi titik masuk. Data yang diperoleh mencakup IMSI, IMEI, model perangkat, operator, hingga asal negara.

Ada pula SMG (Secure Meeting Guard), teknologi pengamanan ruang rapat strategis yang menjamin deteksi penuh terhadap perangkat penyadap tersembunyi serta mampu memblokir SIM asing yang mencoba menyusup ke ruang rapat penting.

Untuk instalasi strategis, Shyam VNL memperkenalkan TrueIDetect, sistem perlindungan komprehensif yang dapat melakukan identifikasi otomatis, sanitasi RF, dan deteksi aktivitas mencurigakan dari perangkat seluler. Teknologi ini dapat diintegrasikan dengan basis data pemerintah.

Teknologi lain yang dipamerkan adalah PCG (Prison Communication Guard), yang menjamin penolakan penuh terhadap layanan seluler di dalam penjara sekaligus mampu melacak lokasi perangkat komunikasi dengan akurasi hingga 1 meter.

Tidak kalah penting, Shyam VNL juga memperkenalkan SIS (Soldier Information System) yang dirancang untuk mendukung operasi militer modern dengan kesadaran situasional waktu nyata, integrasi peta GIS, pemantauan kesehatan prajurit, hingga dukungan live drone untuk perencanaan taktis.

Perwakilan Shyam VNL menegaskan bahwa seluruh solusi yang ditawarkan merupakan hasil inovasi berbasis kepemilikan intelektual India. Teknologi ini didedikasikan untuk mendukung pemerintah, militer, kepolisian, serta lembaga strategis lainnya dalam menjaga keamanan nasional.

“Kami berkomitmen menghadirkan solusi keamanan modern untuk menangkal ancaman penyadapan dan infiltrasi seluler. Inovasi ini adalah langkah menuju masa depan keamanan yang lebih cerdas, terintegrasi, dan adaptif,” tegas pihak Shyam VNL.

Kegiatan ini bukan sekadar ajang pamer teknologi, melainkan juga simbol penguatan kerja sama strategis Indonesia–India dalam bidang pertahanan, khususnya komunikasi, intelijen, dan keamanan siber.

Dengan hadirnya pejabat strategis TNI, Polri, BIN, BSSN, serta industri pertahanan, acara ini diharapkan menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi nasional menghadapi ancaman digital. Indonesia berpeluang memperkuat kapasitas pertahanan dan keamanan di era modern melalui adopsi teknologi RF-Cyber berbasis inovasi global.
(Johanes P.)

Pos terkait