Trenggalek,PersatuanBangsa.com
Upacara adat selamatan Labuh Laut Teluk Prigi “Sembonyo”, Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek, Jatim mencatatkan rekor MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia), Jum’at (17/6/2022)
Tidak hanya rekor Indonesia penyajian Lodho Sego Gurih dalam upacara adat ini juga dicatatkan rekor terbanyak se-dunia, oleh Ketua MURI, Prof. Jaya Suprana.
Perwakilan MURI, Sri Widayati selaku Representatic MURi yang hadir dalam acara tersebut menyatakan, “1.000 sajian Ayam Lodho Sego Gurih diajukan dalam acara adat selamatan Sembonyo Teluk Prigi dan tercatat sebanyak 1.029,” jelasnya sebelum menyerahkan piagam rekor MURI kepada Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, SE.
Rekor MURI yang dicatat dalam acara ini kategori “Upacara adat Dengan Penyajian Lodho Sego Gurih Terbanyak”. Penghargaan diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Trenggalek serta panitia penggagas kegiatan ini. Rekor ini tercatatkan sebagai rekor ke 10371.
Ada beberapa rekor MURI yang sudah dicatatkan oleh Trenggalek, seperti halnya rekor wakil bupati termuda, oleh Mochamad Nur Arifin kala itu, terus pencabutan gigi susu terbanyak, pemakaian Batik Shibori terbanyak dan masih banyak rekor yang tercatat lainnya.
Ketua Tim Penggerak PKK, Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, SE., dalam pencapaian Rekor MURI itu mengapresiasi upaya pencapaian rekor oleh pemerintah, nelayan Teluk Prigi dan seluruh masyarakat yang ikut menyukseskan acara ini.
“Dalam upacara adat dan makanam khas, seperti Sembonyo dan Ayam Lodho ini, perlu terus dilestarikan agar tidak dicaplok dan diakui oleh daerah manapun negara lain. dan Ini warisan leluhur yang tetap harus kita jaga dam lestarikan,” ujarnya.
Selain itu momentum yang terus membaik, diharapkan juga oleh penggagas Sepeda Keren itu, bisa dimanfaatkan dengan baik untuk pemulihan ekonomi paska Pandemi.
“Ini momentum, yang bagus karena Teluk Prigi memberikan kehidupan bagi nelayan. Tidak hanya nelayan lokal Watulimo saja, melainkan banyak nelayan baik lokal maupun nelayan dari luar,”tandasnya
Diharapkan oleh penggiat perempuan itu, perwujutan rasa syukur ini, bisa membawa kebaikan bagi seluruh para nelayan dan masyarakat di Kecamatan Watulimo,”tutupnya (Ag/Nov)