Trenggalek,PersatuanBangsa.com
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin larung Kepala Kerbau dalam upacara adat Bersih Dam Bagong Upacara adat yang lekat dikenal dengan Nyadran Dam Bagong sendiri merupakan upacara adat yang rutin di gelar setiap Bulan Selo (penanggalan Jawa), guna memperingati jasa Adipati Menak Sopal yang telah membangun dam ini. Jum’at (3/6/2022)
“Dengan adanya bangunan tersebut, Trenggalek yang dulunya rawa, kemudian banjir ketika musim penghujan dan kering ketika musim kemarau berubah menjadi areal pertanian yang produktif. Sedangkan bencana banjir dan kekeringan dapat diredam,”ucapnya
Sebagai perwujudtan rasa syukur atas jasa Adipati Menaksopal para petani yang dialiri Dam Bagong menyedekahkan kerbau untuk disembelih.
“Kepala, kaki dan kulit Kerbau yang disembelih kemudian di larung atau dilemparkan ke dalam aliran Dam Bagong. Sedangkan untuk dagingnya dimasak, kemudian dibagikan kepada warga masyarakat sekitar dan warga yang menyaksikan kegiatan ini,”ungkapnya
Uniknya warga tidak takut menyelami dalamnya Dam bagong untuk merebutkan kepala, kjlit dan kaki Kerbau yang dilempar, Bupati Trenggalek. Berebut Kepala Kerbau se diri menjadi atraksi yang sangat menarik dan dinanti oleh para pengunjung.
Ini kegiatan rutin yang setiap tahun kita laksanakan. Semua desa rata-rata punya kegiatan bersih desanya masing-masing dan kita di kawasan kota ini punya kebiasaan Nyadran Dam Bagong.
“Mengingat perjuangan dari Kanjeng Adipati Menak Sopal, yang dulu membangun Dam Bagong ini. Sehingga bisa mengairi beberapa sawah sampai di Kecamatan Trenggalek, Pogalan dan beberapa tempat lainnya,” imbuhnya
Jadi seluruh petani atau kelompok tani di sini kemudian bersedekah dan yang disedekahkan adalah Kerbau. Jadi nyadran ini sebenarnya bukan kemudian karena ada mistisnya atau apa-apa, tapi kita percaya kalau siapa yang bersyukur itu nanti nikmatnya ditambah. Ini sedekahnya para petani yang bersyukur karena Dam Bagong selalu mengairi sawah mereka.
“Setelah Kepala Kerbau dan yang lainnya dilempar, kemudian masyarakat berlomba-lomba mengambil di kedalaman sungai. Ini menjadi atraksi yang menarik juga bisa menjadi daya tarik, dalam tanda kutib untuk pariwisata,”tutupnya (Ag/Nov)