Trenggalek,PersatuanBangsa.com
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin bersama jajaran Forkopimda, rayakan tradisi kupatan dengan sowan Kyai, Senin (09/05/2022)
Setelah 2 tahun dilarang oleh pemerintah karena wabah Pandemi Covid 19, tahun ini tradisi Kupatan atau Hari Raya Ketupat di Trenggalek bisa kembali digelar. Menyusul kasus dan capaian vaksinasi Covid 19 di Trenggalek yang semakin membaik akhir-akhir ini
Tujuan pertama, Pondok Pesantren Babul Ulum, Desa Durenan, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek, yang memang menjadi cikal bakal tradisi Kupatan ini dilestarikan oleh masyarakat sekitar hingga sekarang.
Kurang lebih dimulai sejak tahun 1.600 dan sekarang sudah generasi ke-4. Berawal dari tokoh agama setempat yang bernama Mbah Mesir. Seperti kata Bupati Trenggalek saat dikonfirmasi awak media. Pondok ini, tahun 1600 pondok ini sudah berdiri dan beliau di sini sudah generasi ke-4. Jadi kalau kupatan santri-santri dari luar pulau semua datang.
“Jadi kita berkeliling ke tokoh-tokoh masyarakat, yang paling utama pondok-pondok pesantren yang memang memiliki sejarah kuat terkait tradisi kupatan ini,” imbuhnya.
Semoga silaturahminya tidak terganggu dengan lonjakan kasus Covid 19. Saya melihat warga masyarakat juga cukup tertib, dimana-mana silaturahmi juga memakai masker.
“Ini tradisi yang cukup baik menurut saya dan sekarang alhamdulillah bisa terlaksana dengan lebih semarak. Meskipun kalau kita lihat, tadi kita naik motor dan tidak ada kemacetan yang terlalu seperti 2 atau 3 tahun yang lalu,”ungkapnya
Masyarakat sudah bisa mengatur ritme bersilaturahmi. Tidak menjadi satu waktu ketika siang, namun malam menurut keterangan para Kyai sudah ada yang berkunjung sehingga tidak terjadi penumpukan atau kerumunan masa yang terlalu.
“Seperti para tokoh masyarakat juga bersepakat untuk tidak perlu dilaksanakan. Sehingga tradisi Kupatan-nya cukup khidmat dengan saling bersilaturahmi dan tentunya dengan kuliner ketupat sayur yang tersedia gratis bagi siapapun yang mau bersilaturahmi. Itu indahnya ber-Kupatan di Kabupaten Trenggalek,”tutupnya (Ag/Nov)