Memasuki Hari Ke 6 Napak Tilas Rasul Jawa Pewarna Indonesia Mengunjungi Makam Kiyai Sadrach

Purworejo,PersatuanBangsa.com
Napak Tilas Rasul Jawa Pewarna Indonesia memasuki hari ke 6 yang dijadwalkan berkunjung ke makam Kiai Sadrach yang terletak di pemakaman umum, dusun Karang Joso Kutoardjo Kabupaten Purworedjo. Minggu (03/04/2022)

“Rombongan yang diberangkatkan dari wisma PKP-RI Purworedjo menuju desa Karang Joso Kutoardjo Purworedjo.
Makam tersebut awalnya yang memfasilitasi Kiai Sadrach saat penginjilan dulu, dan dipersembahkan untuk masyarakat umum, selain Makam Kiai Sadrach ada juga sebuah makam seekor kuda yang kabar dari tradisi tutur dimasyarakat dulunya sebagai kendaraan Kiai Sadrach untuk pekabaran Injil,”ucapnya

Hadir pula dalam ziarah makam kali ini adalah pengurus Pengurus Daerah (PD) Pewarna Indonesia Jogyakarta yang dipimpin oleh Penasehatnya Albert Yusuf Langkey yang sehingga situasi semarak kopi darat antar Pewarna Indonesia.

“Dari Awal Napaktilas Rasul Jawa ini yang ikut serta dalam Tim NTRJ ini adalah pembina Pewarna Indonesia, Dr. Antonius Natan. MTh. yang saat ini juga menjabat salah satu Pimpinan PGLII ketua umum Asosiasi Pendeta Indonesia (API) Brigjend Purn Pdt.Drs.Harsanto Adi MM.Mth,”ungkapnya

Menurut ketua Pewarna Indonesia Propinsi Jawa Barat Kefas Hervin Devananda,SH.,STh.,MPdK yang diwawancarai oleh awak media saat di lokasi Mahkam mengatakan bahwa saat ini kita ternyata memiliki tokoh – tokoh yang luar biasa.

“Dalam penginjilan di Nusantara khususnya di Jawa Ini, dan ternyata tradisi tutur yang berkembang di masyarakat setempat kehadiran beliau menjadi kisah – kisah yang luarbiasa dalam sebuah tradisi lisan, dan salah satunya Kiai Sadrach ini, beliau bukan saja sebagai seorang penginjil akan tetapi beliau juga seorang pejuang melawan penjajahan kolonial waktu itu,”tuturnya

Harapanya sebagai generasi nusantara, akan ada kajian – kajian ilmiah kedepan dari tokoh – tokoh atau Bapak – bapak Gereja tentang sepak terjang yang di lakukan semasa hidupnya baik dalam pengembangan ke kristenan di Jawa Ini sehingga sampai mereka berkontribusi kepada negeri sebagai pejuang – pejuang yang melawan penjajahan Belanda dalam hal ini VOC. Ucap pria yang di sapa Romo Kefas ini

“Semoga warisan penginjilan Rasul Kiai Sadrach yang dulunya disebut Abdulah/Ngabdulah dengan nama kecil Radin pemberian orang tuanya, bisa diteruskan oleh generasi penerus dari jaman ke jaman,”tutupnya

Pos terkait