Trenggalek,PersatuanBangsa.com Pimpinan POLRI, Jendral Listyo Sigit,tegaskan bahwa Pembersihan personal secara alamiah saat ini terus berjalan. Seperti yang terjadi di lingkup polres Trenggalek. Senin malam (26/09/2022)
“Ada beberapa oknum, yang sejak lama menjadi pelaku pungutan liar, atau dugaan pemerasan terhadap para pemilik usaha, berdasarkan informasinya sudah diberi sangsi, dan sudah proses mutasi,”ucapnya
Moh.Ababililmujaddidyn M.H, CLA, selaku kuasa hukum dari kantor advocad Billy Nobile Associate mengatakan bahwa,
Dengan adanya permasalahan ini banyak yang terkena efek dari tindakan yang dilakukan oknum itu,dan imbasnya menjadi luas, baik eksternal, maupun internal organisasi.
Dari data yang disampikan, sementara ini ada empat pelaku usaha, dan satu organisasi pendamping di Trenggalek, yang mempercayakan kepada lembaganya.
Merasa prihatin dengan hal yang terjadi di Trenggalek ini, APH yang seharusnya memberi contoh kepada masyarakatnya serta mengarahkan bila ada kesalahan, dan bukan malah melakukan pungutan secara liar, seperti halnya yang dilakukan para oknum polisi.
Berdasarkan aduan yang kami dapat, ada beberapa pemilik usaha yang di mintai pungutan yaitu, kepada pemilik usaha tambang, penjualan miras, pelaku usaha WIFI, TV Cabel dan lainya.
ketua Lembaga Garuda Muda Indonesia Trenggalek (LGMI) Imam Baharudin, ketika diminta tanggapan tentang mutasi yang sudah dilakukan di lingkup polres, dengan nama beberapa pejabat, Akan tetapi kalau Hanya soal mutasi, pihaknya merasa belum mendapat keadilan, atas ulah oknum polisi, yang dalam seminggu terakhir diperiksa tim propam Polda Jatim tersebut.
“Mutasi itu adalah konsekuensi awal, dari sebuah penilaian kinerja, itu kami apresiasi, tetapi tindakan oknum tersebut, benar-benar harus menjadi perhatian khusus pimpinan polri. Kejadian itu ternyata sudah dijalankan oknum sudah lama, dan sampai sekarang, sebelum dimutasi, masih aktif dengan pola seperti itu,”ungkapnya
Sedangkan selama seminggu terakhir ini, Polda Jatim, juga turun langsung ke Trenggalek, guna melakukan pembuktian, kebenaran adanya tindakan oknum polisi, yang melakukan dugaan pemerasan kepada puluhan, bahkan ratusan orang, yang memiliki usaha, dan posisinya malah dijadikan ATM oleh oknum dengan dalih pengamanan.
Biily, PH yang ditunjuk dan dikuasakan terkait hal ini, berjanji akan sungguh sungguh mengawal kasus ini hingga terwujudnya keadilan.
“Kami akan terus kawal, ini bahaya kalau dibiarkan model seperti ini terjadi di daerah. Sektor usaha bisa jadi jalan ditempat, kalau mereka tetap menjadi target. Seharusnya kalau ada indikasi kesalahan, sebagai petugas, harus memberi edukasi, bukan malah menjadikan mereka korban pungutan, yang memberatkan,”pungkasnya
Dengan meminta kepada Presiden, Kapolri, bahkan Kapolda sampai Kapolres, hal seperti ini harus di tiadakan, karena akan membuat citra institusi menjadi jelek. Padahal kita tahu, masih banyak POLISI yang baik di negeri ini,”tutupnya (Ag)