Aceh Timur – PersatuanBangsa.com
Kordinator Front Anti Kejahatan Sosial (FAKSI) Aceh, Ronny H, meminta PJ Bupati Aceh Timur, Ir. Mahyuddin Msi, dapat memastikan para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di tengah ruas jalan pasar raya Idi Rayeuk, mendapatkan tempat yang layak secara gratis, jika nantinya direlokasi ke bekas reruntuhan pasar, yang sebelumnya diisukan akan dibangun pasar modern Idi Town Square tersebut.
” Kami khawatir, para pedagang itu tidak mendapatkan tempat di lokasi itu, padahal merekalah yang mesti diprioritaskan, jadi kami minta pak PJ Bupati Aceh Timur memastikan para pedagang kecil itu semuanya bisa berjualan di tempat yang layak dan gratis, yang saat ini diketahui sedang dibangun itu, ” kata Ronny, Selasa 6 September 2022.
Aktivis HAM itu juga mempertanyakan konsistensi pihak Disdakop Aceh Timur/ dinas pasar, yang sebelumnya sempat menolak keinginan para pedagang untuk memasuki area tersebut dengan alasan di sana akan dibangun Idi Town Square.
Namun kenyataannya, tahun pun berganti, apa yang digembar – gemborkan itu tak jelas wujudnya hingga kini.
” Kami mempertanyakan ke pihak Disdakop/ dinas pasar atau semua pihak yang mengatasi itu, mana Idi Town Square yang dijanjikan dan katanya mau dibangun itu, sedangkan bangunan pasar sebelumnya sudah diruntuhkan, sehingga menyebabkan para PKL sebagian terlantar di tengah jalanan, bahkan tercerai berai?,” ungkap Ronny.
” Kalau saya tidak salah, tahun antara tahun 2020 – 2021, saya bersama para pedagang itu pernah minta ke pihak dinas, agar para pedagang di tengah jalan itu bisa berjualan di lokasi bekas reruntuhan itu, tapi tidak dikasih, alasannya mau dibangun entah mal apa pasar modern itu Idi Town Square, tapi koq sekarang bangunan kayu yang dibangun di situ, mana Idi Town Squarenya? tolong dijelaskan siapa yang bangun itu, kenapa sebelumnya pedagang tidak boleh masuk, tapi sekarang pihak lain koq sudah bisa?” tanya Ronny lagi.
Pihaknya pun berencana menggerakkan para PKL di Idi Rayeuk untuk bisa berjualan di lokasi bekas reruntuhan pasar yang digembar – gemborkan bakal dibangun Idi Town Square tersebut.
” Saya akan gerakkan seluruh pedagang kaki lima untuk bisa berjualan secara gratis di bekas reruntuhan gedung pasar itu, karena mereka pedagang kecil, tentunya tidak punya kemampuan bayar sewa, apalagi jika sewanya mahal, jadi pemerintah mesti memfasilitasi mereka, tidak ada di kota mana pun di dunia ini, orang berjualan di tengah badan jalan seperti itu, baik dari segi pemandangan bahkan soal keselamatan pedagang dan pengendara pun tidak baik,” pungkas Alumni Universitas Ekasakti itu menutup keterangannya.(zainal)