DPRD Trenggalek Komisi III Membahas Evaluasi Anggaran Pendapatan APBD Tahun 2021

Trenggalek,PersatuanBangsa.com
Komisi III DPRD Trenggalek mengelar rapat kerja evaluasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Dearah (APBD)  tahun 2021 terkait dengan infrastruktur yang bermasalah.

Adapun rapat kerja evaluasi APBD tahun 2021 Komisi III DPRD hari ini menghadirkan, Dinas Pekerjaan Umun dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pendidikan dan Unit Layanan Pengadaan (ULP) di ruang Banmus. Selasa (24/05/2022)

Ketua Komisi III Pranoto mengatakan, bahwa Permasalahan yang terjadi berdasar loporan dari Dinas PUPR ditahun 2021 ada beberapa perkerjaan yang tidak selesai diakhir tahun anggaran dan adanya pekerjaan yang gagal bayar.

Dengan sejauh ini untuk proses ABPD tahun 2022 masih dalam tahapan di ULP ada yang sudah tayang, masih ferivikasi dan juga ada yang sudah lelang dan sudah  ada pemenangnya.

“Dari proses kegiatan tahun 2021 yang amburadul tentunya harus menjadi bahan pembelajaran bagi kita semua agar ada peningkatan proses pengawasan dan kehati hatian dalam menerima hasil pekerjaan dari dinas terkait, ketegasan perlu dimaksimalkan sehinga kegiatan tahun 2021 yang merugikan rakyat tidak terulang kembali,”ucapnya

Agar hal yang tidak kita harapkan tidak terulang kembali ditahun berikutnya memohan agar Surat Perintah Kerja (SPK) kue APBD khususnya lelang lelang besar stat awal itu maksimal dibulan April, namun kenyataan juga belum bisa terlaksana dan kami menekankan jangan sampai ada yang terjadi stat awal justru diakhir bulan September, karena jika prosesnya molor maka hasilnya juga akan bersamasalah.

“Adanya pekerjaan yang gagal bayar dan tidak tepat waktu masa pekerjaanya, untuk, tahun 2021 ada 3 pekerjaan yang bermasalah dengan perusahaan yang berbeda namun Bos penangung jawabnya satu orang, berdasar laporan dari pihak OPD,”ungkapnya

Terkait,Perusahaanya, gimana tidak mulai diterbitkanya SPK sudah mepet akhir tahun, pengawasan tidak maksimal, bagiamana akan mendapatkan hasil yang baik dan berkwalitas.

“Sedangkan pekerjaan Rabat beton SPKnya tanggal 28 November pekerjaan diterima tanggal 25 Desember dan selesai pekerjaan tanggal 25 Desember juga, bagaimana secara tehnis, kita tahu berapa hari masa pengeringan untuk rabat beton cor,”pungkasnya

Mengingat saat ini sudah ada, 25 paket pekerjaan yang tayang di ULP 2 diantaranya perencanaan dan 23 fisik tentunya ULP harus bekerja keras.

“Kami targetkan untuk bulan Juli 2022 sudah harus ada pemenang, untuk itu agar tidak terjadi masalah antara PUPR dengan pihak ULP. Kami berharap pihak ULP segera merespon,”tutupnya (Ag)

Pos terkait