BOJONEGORO.Persatuanbangsa com – Tidak ada Henti-hentinya keluhan para orang tua wali murid terkait beberapa tarikan atau pembayaran sekolah yang sangat memberatkan untuk para orang tua wali murid.
Salah satu orang tua wali murid yang engan di mediakan menjelaskan, begitu banyaknya pembayaran sekolah yang harus saya bayar. Mulai dari uang komite, uang osis, uang sumbangan insidental dan lain sebagainya.
“Dulu anak saya masih kelas 11 masih ringan, karena pekerjaan juga lancar dan belum di PHK. Sekarang semakin sulit cari uang, ekonomi menurun, sehingga di tengah jalan semakin kesulitan untuk bayar sekolah, ungkapnya.
Katanya sekolah gratis, tetapi sebenarnya tidak gratis. Karena dengan banyaknya modus penarikan yang ada membuat semakin pusing memikirkan biaya sekolah.
Disisi lain kepala sekolah SMK Negeri 1 Fatkhur Rokhim saat di konfirmasi menjelaskan,”untuk penarikan komite pihak sekolah sudah merapatkan. Dan komite ada 2 yang 1, komite rutin dan yang ke2 komite pembagunan insidental (uang gedung).
“Memang benar untuk pembagunan kami juga mengajukan tetapi yang terACC hanya 16, dan sebagian belum, mekanismenya seperti itu tapi beda dengan di lapangan.
Lebih jelas ungkap Rokhim, apalagi selama pandemi tidak ada bantuan yang turun, sedangkan guru di sekolahan sini sendiri ada banyak sekali, tidak semuanya pegawai negri (PNS), jadi gaji ya ada yang dari dana BOS dan ada yang dari uang hasil penarikan Komite tersebut.
“Jika mengandalkan dari Dana BOS tidak cukup untuk merenovasi gedung sekolah, jadi kami mengunakan uang dari komite yang ke2 sumbangan insidental (uang gedung). Untuk sekolah di SMK Negeri 1 ini bangunannya banyak yang sudah lama dan tua, kemarin saja atapnya jatuh dan menimpa salah satu siswa.
Tidak hanya itu, pager sekolah pun hampir mau roboh, banyak banku yang sudah rusak, kelas-kelas yang rusak dan sebagainya. Kalau meminta pemerintah semuanya tidak mungkin semua bisa terACC.
“Ini bangunan semua runtuh, jika kita mengunakan dana BOS semua ya tidak mungkin terakumulasi semua. Dan jika menunggu bantuan dari pemerintah ya kelamaan. Ini saja paving lama yang dipasang, karena semua becek dan banjir saat hujan.
Dan ini gudang awalnya sekarang dibuat ruangan. Dulu sekolahan ini memang parah, kondisinya saja memperhatinkan. Hari ini kami baru membangun selesai 2, untuk pihak sekolah tetep mengajukan bantuan pembangunan sekolah bahkan tidak sendiri tetap ada pendapingan dari pihak PU yang mengecek semua kondisi sekolah.
“Jika bicara tentang kenaikan dana BOS ya dana BOS memang naik, tetapi dengan kenaikan dana BOS semua bahan juga naik serta biaya semua anak sekolah itu juga ikut naik. kebutuhan anak-anak sekolah macem-macem pungkasnya.
(Put)